Merpati pos adalah salah satu jenis burung memrpati yang cukup pintar, memiliki daya ingat yang kuat, kemampuan navigasi, dan memiliki naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang meskipun sudah pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang cukup lama.
Di Indonesia dalam setiap permainan atau perlombaan merpati memiliki cara yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan jenis merpati yang beragam ada merpati balap (MB) merpati kolong, merpati kentong dan merpati pos. Sedangkan dalam perlombaan atau permainan merpati pos ada 2 macam:
1. One Loft Race (kandang bersama)
2. Club (Kandang Pribadi)
OLR (One Loft Race) Kandang bersama di Indonesia ada dua tempat pertama di Bogor dan yang kedua di Bandung. Di bogor disebut KANNU (Kandang Nusantara - Cogreg) sedangkan di Bandung adalah KANNAS (Kandang Nasional – Raja Mandala). Cara permainan atau lomba yang kedua yaitu dengan kandang pribadi masing-masiang tiap pemain merpati pos, adapun sebelum mengikuti lomba yaitu tiap kandang di ukur kordinatnya dan mempunyai jam lomba. Hal ini menjadi syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap peserta lomba. Club itu berada di setiap kota yang sudah diresmikan oleh pengurus pusat Perhimpunan Olahraga Merpati Pos Seluruh Indonesia (POMSI).
Foto OLR KANNU
Foto OLR KANNAS
Lang-Lang Buana (Club Merpati Pos Pertama di Indonesia)
Belanda tak sekadar dikenal
sebagai penjajah di Indonesia. Negeri Kincir Angin ini ternyata merupakan
tempat bercikal-bakalnya komunitas penggemar burung merpati pos di Indonesia. Semua bermula dari kegemaran
anggota militer dan saudagar dari Belanda memelihara merpati pos. Ketika tiba
di Indonesia di era kolonial, sebagian dari mereka membawa pula koleksi
merpatinya. Selanjutnya, hobi itu terus berkembang di Indonesia dan belakangan
ditiru pula oleh orang pribumi.
Meskipun perlombaan merpati pos
sudah sejak lama ada tapi gaungnya tidak begitu menggelegar. Sangat beda jauh
dengan hobi lainnya. Kalau Eropa sudah mengenal Merpati Pos pada abad 19 maka
Indonesia khususnya pulau jawa baru mengenal pada sekitar tahun 1950. Pada
tahun itu orang-orang Belanda yang masih ada disini mendirikan perkumpulan
merpati Pos yang diberi nama “Akbar Khan” yang anggotanya terdiri dari
orang-orang Belanda dan Indo Belanda dibawah pimpinan Meneer Kransier
.
Sedikit sekali orang-orang
Indonesia yang ikut dalam perhimpunan itu, dikarenakan belum begitu paham betul
mengenai seluk beluk Merpati Pos. Pada sekitar tahun 1960 an, setelah
orang-orang Belanda satu persatu meninggalkan Indonesia maka oleh orang-orang
Indonesia nama “Akbar Khan” diganti menjadi “Lang Lang Buana” hingga sampai
saat ini. "Koleksi burung mereka dijual ke orang-orang Indonesia,"
kata Karna. Bersamaan dengan itu pula, Akbar Khan berganti nama menjadi
Lang-Lang Buana (LLB). Organisasi yang menaungi para penggemar burung merpati
pos di Indonesia mulai berdiri pada 1960-an.
Karna menambahkan, Lang-Lang
Buana yang beranggotakan 60 orang itu selanjutnya dipimpin oleh Mayor Jenderal
Rubiyono Kertopati. Meskipun demikian, organisasi ini mengalami pasang surut,
terutama saat meletus peristiwa G-30-S pada 1965 silam. Pasalnya, militer curiga burung
merpati ini bisa dijadikan alat komunikasi oleh kaum komunis untuk melawan
pemerintah. "Sehingga kalau kami bawa burung latihan terbang saja, harus
minta izin dulu ke jawatan perhubungan," kata Karna. Cerita ini disampaikan Karna Tjendera,
kakek berusia 80 tahun, kepada Tempo, Jumat, 1 Maret 2013. Menurut engkong
dengan empat cucu ini, kebiasaan memelihara merpati pos terus berkembang di
Tanah Air meski Belanda sudah lama hengkang.
Sejak berdirinya POMP Lang Lang
Buana Jakarta sudah banyak kegiatan yang diikuti secara aktif antara lain,
Berpatisipasi dalam pelepasan burung dari zaman Ganefo (Games of the New
Emerging Forces) 1962 di Jakarta, Asean Games, PON pada saat pembukaan. Ikut
berpatisipasi lomba Merpati Pos yang memperebutkan Piala Tien Soeharto dalam
rangka perayaan HUT Taman Mini Indonesia Indah dimana burung diperlombakan dari
Denpasar – Jakarta.
Piala Pangdam Siliwangi
memperlombakan burung antar kota Jakarta dan Bandung (burung dilepas secara
menyilang dan diikuti oleh ribuan burung). Pernah terjadi burung POMP LLB
Jakarata pada tahun 1988 memecahkan rekor dunia terbang jarak super jauh 1000
mil (1609 Km) dari Ruteng NTT ke Jakarta melewati 4 selat yaitu Selat Flores,
Selat Sumbawa, Selat Lombok dan Selat Bali serat pegunungan-pegunungan
sepanjang perjalanan, angin lepas sepanjang selat dilalui hanya dalam waktu 4
hari oleh burung milik Letkol Marinir Yett Resdianto dengan No incin P 87
870560. Sungguh luar biasa sedang di Amerika saja sampai 1 minggu baru kembali
kekandang asalnya.
Adres : Jl. Kalibaru Timur Raya No 91, Jakarta Pusat,
Indonesia.
Telefoon : +622142883388
Website : Ga naar website
Beheerder : ANTHONI YUSUF WIBISONO
Co managers : Mas Nino
Iwan Cherish
http://www.pipa.be/nl/clubs/asia/indonesia/lang-lang-buana-republik-indonesia
Bagikan terus ilmu tentang merpati pos min biar kita semua tahu seluk beluk merpati pos
BalasHapusBagikan terus ilmu tentang merpati pos min biar kita semua tahu seluk beluk merpati pos
BalasHapus